6 Manfaat Bermain Peran untuk Anak Usia Dini


Pernah melihat si kecil duduk di depan laptop dan pura-pura bekerja? Atau, pernahkah Anda menyaksikan anak memegang spatula dan berakting layaknya koki? Kedua contoh ini dapat menjadi tanda bahwa anak sedang bermain peran.

Bermain peran atau role playing adalah salah satu metode yang dapat digunakan orangtua untuk mengajarkan prinsip penting di dalam kehidupan, seperti kasih sayang, kebaikan, belas kasihan, hingga keamanan kepada anak usia dini. Mari kita kenali lebih lanjut berbagai manfaat bermain peran untuk anak dan tips melakukannya.

6 manfaat bermain peran untuk anak usia dini

Bermain peran lebih dari sekadar aktivitas yang menyenangkan bagi orangtua dan anak. Manfaat bermain peran untuk anak usia dini dianggap penting untuk meningkatkan keterampilan yang ia butuhkan selama masa tumbuh kembang. Tidak heran kalau sebagian terapis anak kerap merekomendasikan bermain peran untuk membantu anak-anak melewati situasi sulit atau bahkan dalam perawatan kondisi medis seperti autisme. Berikut adalah sejumlah manfaat bermain peran untuk anak usia dini.

1. Mengasah kreativitas dan imajinasi
Bermain peran memiliki fungsi yang penting untuk keterampilan kognitif dan kreativitas anak. Sebab, aktivitas ini mampu melatih otak anak untuk menggunakan imajinasi sejak usia dini.
Saat kreativitas dan imajinasi anak terasah, kemampuan anak dalam memecahkan masalah pun dianggap meningkat. Tidak hanya itu, imajinasi yang baik dapat membantu anak untuk menikmati buku, merencanakan hal-hal yang menyenangkan di dalam kehidupannya, hingga memahami sudut pandang orang lain tentang berbagai aspek kehidupan.

2. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi
Manfaat bermain peran untuk anak selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.
Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi superhero favoritnya, ia akan mengucapkan berbagai kalimat yang diucapkan oleh superhero tersebut. Permainan ini menjadi kesempatan anak untuk menghafal dan memahami kosakata baru yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Saat sedang mengucapkan kata-kata baru ini, si kecil dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dengan komunikasi.
Tidak hanya itu, anak-anak dianggap bisa lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan mereka gunakan saat bermain peran. Mereka juga dapat belajar untuk mendengar apa yang orang lain utarakan.

3. Mengembangkan kemampuan sosial dan emosional
Anak-anak cenderung mencari cara untuk berinteraksi dengan orang lain saat bermain peran. Mereka dapat mencontoh peran seseorang atau tokoh favoritnya untuk berinteraksi dengan orang lain. Situasi ini memungkinkan anak untuk berempati dan memahami orang lain yang sedang berinteraksi dengannya. Dengan begitu, ia mampu mengembangkan kemampuan sosial dan emosionalnya sehingga bisa mengontrol perilakunya.

4. Belajar untuk menyelesaikan sebuah konflik
Jangan salah, manfaat bermain peran juga penting untuk mengajarkan anak dalam menyelesaikan sebuah konflik.
Misalnya, saat anak sedang bermain peran dengan orang lain, di mana ia dan teman-temannya berusaha untuk menentukan siapa yang menjadi tokoh protagonis dan siapa yang mau menjadi antagonis. Bersama dengan teman-temannya, si kecil dapat mencari solusinya bersama agar tidak ada konflik di antara mereka. Hal ini juga bisa mengajarkan anak tentang kerja sama.

5. Memberikan rasa tenang pada anak
Dilansir dari PBC Expo, bermain peran diyakini bisa memberikan efek tenang dan mampu meredakan perasaan stres yang ada di dalam pikiran anak. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa terapis anak kerap menggunakan metode bermain peran saat sedang bersama dengan pasiennya.

6. Meningkatkan perkembangan fisik anak
Selain memiliki manfaat untuk kesehatan emosional anak, ternyata bermain peran juga bisa menguntungkan perkembangan fisiknya. Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi pahlawan favoritnya, ia dapat berlari untuk menyelamatkan adiknya yang berpura-pura membutuhkan pertolongan. Hal ini dapat memotivasi anak untuk lebih aktif secara fisik. Tidak hanya itu, berbagai aktivitas fisik yang dilakukan selama bermain peran juga dianggap mampu meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi mata anak.

Tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran

Ada beberapa tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Carilah tempat atau ruang yang aman, di mana anak bisa bermain dengan aman.
  • Penuhi ruangan itu dengan berbagai properti, seperti boneka hingga kostum.
  • Orangtua perlu lebih aktif berbicara saat anak bermain peran, misalnya menanyakan pertanyaan terbuka untuk merangsang kreativitas anak.
  • Biarkan anak menjadi pemimpin saat bermain peran dan ikutilah arahan dari mereka.

 

Sumber: sehatq.com

Comments are disabled.

HomeNewsChannel